Dua nama yang membawa aku cukup berani dalam mengekspresikan diriku walau tetap aku masih discreet.
Perkenalan aku denga Erwin dan Andre, Co keturunan Chi berawal dari chatting disebuah site luar bernama Elemele (bila tidak salah ingat ).
Cukup lama kami saling chat, sehingga kami memutuskan untuk bertemu dan pertemuan pertama itu terjadi di sebuah Cafe olala yg berada di Citraland mall Jakarta.
Pertemuan kami tak lama krn kami hanya saling penasaran dengan keberadaan kami yg hanya saling chat di dumay.
Setelah pertemuan itu, kami semakin akrab walau masih tetap dalam dumay dan semakin banyak orang yg kami kenal di site chat tersebut.
Kembali kami memutuskan untuk saling bertemu dan tidak hanya kami tapi mengajak teman-teman yg lain yg ada disitu tersebut. Hanya saja saya lupa siapa siapa saja mereka. Pertemuan itu terjadi di Taman Anggrek mall.
Pertemanan kami hanya sebatas chat dan jalan jalan, tidak lebih. namun dari semua teman yg ada di elemele hanya saya erwin dan Andre yang paling dekat dan tetap terjalin.
Beberapa kali kami jalan dan makan bahkan dugem di Heaven yg bertempat di darmawangsa.
Namun krn kesibukan dan Andre mulai sibuk dengan bf nya yg discreet dan tak mau kenal kami, pacar yg didapat dari situs fridae akhirnya mulai hilang kontak, termasuk keberadaan Erwin yg harus bolak balik ke Filipina krn BFnya orang pinoy.
Erwin, lebih akrab dengan saya bahkan kami beberapa x phonesex (cuma itu). Sebenarnya sih ada keinginan tapi kalau bertemu kami sepertinya sangat sulit utk melakukannya.
Suatu waktu,setelah sekian lama tidak ada kabar dan pertemuan,saya menemukan profile Erwin di situs yg bernama friendster dan akhirnya terjalin lagi komunikasi dan beliau masih sama dengan BFnya yg pinoy.
Erwin penasaran dengan size batang saya, sehingga kami janjian nonton tapi beberapa x gagal dan akhirnya kesempatan itu ada dan bertempat di Gajah Mada Plaza.
Sayang film yang kami tonton ternyata cukup ramai padahal bukan film bagus dan bukan di hari yg ramai. Di dalam bioskop erwin meminta aku untuk memperlihatkannya tapi aku tidak berani krn terpisah satu kursi kosong ada orang dan diatas deretan kursi kami juga banyak orang.
Erwin sempat pamitan ke toilet dan cukup lama kembali ke tempat duduk. Aku tahu itu adalah kode, hanya saja aku tidak berani dan merasa malu. Bila meninggalkan kursi atau ada orang lain nanti di toilet.
Akhirnya bioskop menjadi pertemuan terakhir aku dengan dia krn dia harus bolak balik lagi ke Filipina sementara akun fs nya memang sangat jarang aktif.
Entah dimana mereka sekarang. .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar